Friday, May 22, 2009

Jawaban Ujian Pato 2

oleh bohari

A. SISTEM PERNAPASAN

1. 3 STADIUM FISIOLOGI PERNAPASAN
- VENTILASI : masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-apru
- Transportasi :
- Difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru
- Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam alveoulus
- Reaksi kimia dan fisik antara C02 dan O2 dengan darah
- Respirasi sel/interna : merupakan stadium akhir yaitu saat zat-zat dioksidasi untuk mendapatkan energi dan CO2 yang terbentuk sebagai sampah metabolisme sel dikeluarkan oleh paru-paru.

2. Volume dan Kapasitas Pernapasan
- Volume tidal : jumlah udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kali bernapas
- Volume cadangan inspirasi : jumlah udara yang diinspirasi secara paksa sesudah ekspirasi voleme tidal normal
- Volume cadangan ekspirasi : jumlah udara yang ekspirasi secara paksa sesudah inspirasi volume tidal normal.
- Volume residu : jumlah udara yang tertinggal dalam paru sesudah ekspirasi paksa
- Kapasitas paru total : jumlah udara maksimum yang dapat dimasukkan ke dalam paru sesudah inspirasi
- Kapasitas vital : jumlah udara maksimal yang dapat diekspirasi sesudah inspirasi
- Kapasitas inspirasi : jumlah udara maksimal yang dapat diinspirasi sesudah ekspirasi.

B. SISTEM GINJAL

1. Fungsi Ekskresi dan Non-Ekskresi Ginjal

- Ekskresi
- Mempertahankan osmololitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan mengubah sekresi air.
- Mempertahankan voleme ECF dan tekanan darah dengan mengubah-ubah eksresi Na+
- Mempertahankan konsentrasi plasma masing-masing elektrolit individu menjadi normal
- Non-Ekskresi
- Mensintesis dan mengaktifkan hormon, misalnya renin untuk pengaturan tekanan darah, eritropoetin untuk merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum tulang belakang.

2. Diet Penyakit Gagal Ginjal Kronik

- Diet rendah protein, (0,4-0,8 gram/kg BB) bisa memperlambat perkembangan gagal ginjal kronis.
- Tambahan vitamin B dan C diberikan jika penderita menjalani diet ketat atau menjalani dialisa.
- Kadang asupan cairan dibatasi untuk mencegah terlalu rendahnya kadar garam (natrium) dalam darah.
- Asupan garam biasanya tidak dibatasi kecuali jika terjadi edema (penimbunan cairan di dalam jaringan) atau hipertensi.

C. SISTEM SARAF

1. Evaluasi Fungsi Sistem Saraf
- Pemeriksaan mental, meliputi tingkat kesadaran, fungsi serebral
- Pemeriksaan bahasa dan bicara
- Pemeriksaan saraf kranial
- Pemeriksaan fungsi motorik
- Pemeriksaan fungsi sensorik
- Refleks regangan otot
2. Diet pada perdarahan di otak

D. SISTEM REPRODUKSI

ANAMNESI PROSTAT

Gejala klinis yang timbul berupa LUTS ( Lover Urinary Tract Symtoms ) yaitu :
1. Iritatif
o Nochturia, kencing malam hari > 1x
o Frekuensi, kencing > 8x
o Urgency rasa terdesak ingin kencing
2. Obstructive
o Pancaran kencing lemah
o Harus mengedan saat kencing
o Rasa tidak lampias setelah kencing
o Harus menunggu bila ingin kencing

Pemeriksaan yang akan dilakukan :

• Riwayat penyakit, dokter akan menilai ringan beratnya penyakit dengan menggunakan scoring
• Pemeriksaan colok dubur, untuk menilai perkiraan besarnya prostat dan deteksi dini adanya kanker prostat
• Transrectal Ultrasound, mengukur volume prostat secara lebih akurat, dan melihat adanya tanda-tanda kanker prostat
• Uroflowmetry, pemeriksaan pancaran kencing untuk melihat sampai sejauh mana sumbatan saluran kemih akibat pembesaran prostat

DIET BAGI PENDERITA KANKER PROSTAT
- Kurangi konsumsi lemak
Diet tinggi lemak diketahui terkait dengan kanker prostat. Jadi, batasi konsumsi lemak anda dan mulailah perbanyak konsumsi buah, sayur, dan serat yang dapat membantu menurunkan risiko kanker prostat.
- Berolahraga dengan teratur
Secara umum, berolah raga dengan teratur dapat menurunkan risiko terkena kanker, termasuk kanker prostat. Olah raga terbukti memperkuat sistem daya tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, dan mencegah obesitas.

E. SISTEM ENDOKRIN

ANANMESI PENDERITA DM

Gejala khas yang umum dirasakan penderita diabetes adalah lebih sering buang air kecil terus pada malam hari (poliuria), sering merasa haus (polidipsia), dan sering merasa lapar walaupun sudah makan (polifagia).
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.

DIET BAGI PENDERITA DM
- Kebutuhan kalori disesuaikan dengan kelainan metabolik, umur, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas tubuh.
- Jumlah hidrat arang disesuaikan dengan kesanggupan tubuh dalam menggunakan tubuh dalam menggunakannya.
- Cukup protein, mineral, vitamin didalam makanan
- Bahan Makanan Yang Harus Di Batasi
- Sumber hidrat arang kompleks seperti nasi, lontong, roti, ubi, singkong, mie, bihun, macaroni dan makanan lain yang dibuat dari tepung-tepungan.
- Bahan Makanan Yang Harus Di hindari
- Gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni, seperti gula pasir, gula jawa, gula-gula dodol, coklat, jam, madu, sirup, coca-cola, susu kental manis, es krim, kue-kue manis, coke, tarcis, buah dalam kaleng, dendeng, abon, kecap, dan lain-lain.

F. SISTEM DERMATOLOGI

MEKANISME TERJADINYA ACNE VULGARIS
- peradangan kronis dari folikel pilocebaceous (salah satu kelenjar pada kulit), disertai penyumbatan dan penimbunan keratin, ditandai dengan adanya komedo, pustula, nodula, dan kista. Pada acne dapat timbul komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus); papula (komedo tertutup yang pecah); pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah), nodul (dari komedo tertutup–penonjolan pada kulit yang lebih besar dari papula), dan jaringan parut.

DIET PENDERITA ACNE
Pengobatan secara umum meliputi : mencuci muka dengan sabun dua kali sehari–jangan berlebihan; menghindari pemakaian kosmetika yang berlebihan, menghindari makan kacang, coklat, minyak, mentega, dll (meskipun beberapa penelitian tidak menemukan korelasi antara makanan dan timbulnya acne). Untuk pengobatan berupa salep maupun antibiotika sebaiknya menghubungi dokter.

Template by - Abdul Munir